Mengutip beberapa artikel, menurut chief instruktur safety riding PT AHM, Anggono Iriawan, ada 7 (tujuh) riding posture yang mesti diketahui, Yakni;
1. Mata,
2. Pundak,
3. Siku,
4. Tangan,
5. Pinggul,
6. Lutut,
7. Kaki.
Masing-masing memiliki fungsi sendiri. Mata, fungsinya untuk melihat. ”Pandangan mesti jauh. Agar jarak pandang lebih luas. Juga memudahkan dalam antisipasi jika ada obyek lainnya yang mengganggu” jelas Anggono.
Dalam berkendara, sebaiknya, pundak dibikin rileks. Jangan tegang karena itu akan membuat kenyamanan berkendara akan berkurang. Ujung-ujungnya, badan jadi gampang letih alias capek deh!
Bukan cuma itu, Sudut siku yang lurus juga bisa bikin susah pengendara dalam melakukan manuver. Gerak setang ke kiri dan kanan pun akan terlihat kaku.
Tapi begitunya, posisi siku juga jangan lurus. “Sudut siku idealnya 120 derajat, dengan begitu, pegangan tangan ke setang jauh lebih kuat. Dan tentunya juga, tidak membuat badan jadi gampang pegal,” tambah instruktur yang pernah ikut kursus safety riding di Jepang ini.
Jari tangan memegang bagian tengah dari grip, dengan demikian akan memudahkan pengendara mengoperasikan handel gas, rem, kopling, sakelar dan switch lainnya.
Posisi duduk ikut berpengaruh terhadap pinggul. Duduk terlalu jauh dari setang tidak baik. Begitu pula kalau terlalu dekat. Pada motor tipe sport, posisi lutut idealnya mengempit tangki. ”Saat cornering alias berbelok, posisi begini akan memudahkan,” beber AIR panggilan akrabnya. Pijakan rem dan perseneling harus tegak lurus dengan kaki. Ini untuk antisipasi, ketika terjadi pengereman mendadak. Dengan begitu pengendara bisa langsung injak tuas (bongo)
0 comments