Kekeliruan pandangan para bikers umumnya disebabkan ketidaktahuan atau ketidakmau tahuan para pengendaranya. Pada dasarnya, motor itu kendaraan yang memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh kendaraan lain seperti manuver yang sangat handy. Berikut adalah pandangan yang keliru.
A. Teknik Yang Dianggap Mumpuni
Adalah Teknik Racing/Kecepatan Tinggi Ini adalah pandangan yang salah yang pertama. Teknik balapan bukan teknik terbaik untuk mengendarai kendaraan umum. Hal ini disebabkan hukum-hukum yang berlaku di jalan raya tidak diberlakukan di sirkuit. Contohnya adalah regulasi menyalip dari kanan, dalam sirkuit tidak diberlakukan sama sekali. Juga, 2 jalur/arah kendaraan, tidak diberlakukan di sirkuit. Atau juga, satu jalan untuk satu arah berkendara.
Hal lain adalah teknik berkendara seperti menikung, mengerem, menanjak, menuruni dan menyalip serta mengebut dengan cepat. Dalam berkendaraan di jalan raya, beberapa teknik memang dipakai, tetapi tidak sepenuhnya bisa dilakukan di jalan raya. Contoh spesifik : dalam mengatur torsi dan rpm, maka pada saat motor berada di jalan menurun, maka engine brake digunakan di teknik balap, tetapi dalam berkendara di jalan umum karena bertujuan untuk mengurang kecepata dan waktu yang terbuang. Hal ini punya kekurangan yang harus disadari. Yakni, pada saat engine brake dilakukan, maka kecenderungan oversteer akan menyulitkan pengereman dan handling apalagi ditikungan. Ini artinya, peluang terjadi kecelakaan lebih besar.
Teknik mengendarai motor kecepatan lambat juga termasuk teknik yang harus dikuasai. Umumnya, orang cenderung melakukan teknik membalap daripada mengendarai kendaraan dalam keadaan lambat ataupun tanjakan. Hal ini harus diperhatikan karena dalam aturan berlalu lintas terdapat aturan tentang batas kecepatan dan aturan kendaraan terlambat harus di sebelah kiri. Belum lagi dengan fakta jalan raya kita banyak yang padat dan macet.
B. Motor Terlihat di Kaca Spion Mobil
Para pengendara mobil memiliki ruang pandang yang terbatas terhadap area samping dan belakang mobil/kendaraan roda 4 lainnya. Jika terdapat motor di samping kanan, maka si pemilik mobil seringkali tidak menyadari bahwa posisinya tidak cukup aman karena tidak adanya sinyal yang menunjukkan bahwa ada kendaraan motor di sampingnya. Berbeda sekali dengan motor yang jauh lebih mudah untuk melihat ke kanan dan kiri dan area pandangnya hampir 1 lingkaran bahkan untuk melihat ban motornya kempes atau tidak. Demikian pula, para bikers sering tidak menyadari bahwa dirinya sering tidak terlhat di kaca spion mobil sehingga tidak menyadari bahaya yang muncul. Oleh karena itu, kita sangat disarankan untuk tidak terlalu dekat dengan kendaraan roda 4 atau sejenisnya.
C. Rem Motor Bukan Untuk Memberhentikan Kendaraan
Hal ini pernah dibahas panjang lebar, intinya adalah daya cengkeram ban motor jauh lebih rendah dibandingkan dengan mobil. Oleh karena itu, maka fungsi rem motor lebih pada pengurangan kecepatan. Berbeda dengan mobil yang bisa memberhentikan mobil dalam keadaan kecepatan lebih tinggi dari motor. Oleh karena itu, kita disarankan untuk menjaga jarak antar motor-mobil.
D. Tidak Ada Riding Line Motor
Benar, salah satu kelebihan mencolok dari motor adalah manuver. Tetapi, fakta yang seringkali dilihat adalah manuver motor di jalan raya jauh lebih berbahaya daripada mobil. Mengapa? Karena pengendara motor tidak menyadari bahwa berkendaraan dengan motor tetap harus menjaga riding line. Pada umumnya, motor bermanuver ke kanan kiri baik dalam satu jalur ataupun lebih untuk mendapatkan celah dan ruang untuk menyellip. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan dan terutama keamanan berkendara, baik untuk motor ataupun kendaraan lain. Usahakanlah untuk tidak sedemikian mudah memindahkan jalur berkendara motor ke samping atau jalur lain.
Gunakan selalu lampu sign jika akan berganti posisi lajur. Biasakan selalu untuk naik motor lurus tidak zig-zag. Hal ini bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga membahayakan pengendara lain.
E. Asal Jalur Muat, Masuk Saja.
Ini kebiasaan buruk bikers......... Padahal, kita harus menyadari bahwa berpindah-pindah ke jalur lain tidak baik secara teknis. Motor tidak mudah terlihat di kaca spion mobil, teapi kita suka membiarkan hal itu terjadi. PASTIKAN BAHWA KITA DILIHAT OLEH PARA PENGENDARA LAIN sehingga pada saat kita masuk jalur tersebut, orang lain sudah tahu apa yang akan kita lakukan. Contoh, gunakan jaket berspot light, gunakan lampu dim atau klakson, gunakan sign lamp dan tunggu kira-kira beberapa detik sampai orang lain mengetahui posisi kita.
F. Spion Tidak Diperlukan Motor
Jelas ini pandangan yang sangat keliru. Fungsi spion adalah untuk melihat posisi di belakang. Dengan adanya spion, kita leibh mudah untuk menggunakan motor. Spion yang baik adalah spion yang cembung. Dengan demikian, coverage area-nya luas, atau memudahkan melihat bagian belakang. Pada dasarnya, spion mobil lebih baik dari spion motor karena level kecembungannya biasanya lebih baik. Namun demikian, karena konstruksi mobil, maka umumnya spion yang cembung itu tidak bisa melihat ke seluruhan bagian belakang. Beberapa after market part bisa dibeli untuk memperbaiki kemampuan spion agar lebih baik. Spion memang bukan alat utama untuk memastikan keselamatan. Spion hanya merupakan alat, tetapi penggunaan yang optimal akan membantu kita memudahkan berkendara yang aman dan nyaman.
G. Scruteening Motor Memang Perlu?
Anda tidak biasa melakukan scruteening? Sebaiknya mulai saat ini dibiasakan. Scruteening adalah prosedur standar dalam merawat kendaraan seperti pengecekan rantai, tekanan ban,posisi spion, air aki, dll. Dengan adanya scruteening secara rutin, maka kendaraan bukan hanya terawat, tetapi kecelakaan bisa dihindari.
H. Tidak Perlu Perlengkapan secara Lengkap.
Untuk rute pendek dan di kompleks yang aman, mungkin kita tidak perlu menggunakan perlengkapan secara komplet. Tapi buat para biker yang terbiasa melakukan perjalanan jauh, jelas penggunanaan peralatan baku harus dijaga. Helm - lebih baik full face, sepatu, jaket (lebih baik kulit), sarung tangan, celana panjang, filter debu. Semua itu perlu demi kesehatan kita. Sepatu yang baik pun bersol karet dan jika tidak menutupi di atas mata kaki, sebaiknya menggunakan kaus kaki. Tanpa kaus kaki, maka debu-debu yang kecil serta partikel-partikel yang agak besar akan melukai di permukaan kulit dan bisa menyebabkan masuknya virus dan bakteri. Jika pulang dengan kaki gatal, bersiap-siaplah untuk dibersihkan dengan sabun dan jangan ulangi lagi hal tersebut. Harus selalu diingat : ANTARA ANDA DAN JALAN ASPAL ATAU KENDARAAN LAIN, HANYA PENUTUP JAKET DAN PERLENGKAPAN LAIN YANG MELINDUNGI ANDA. Berbeda sekali jika kita naik mobil.
G. Motor Apa Saja Saya Menguasainya
Ini kekeliruan terbesar yang dianggap enteng oleh para bikers. Skill bukan segala-galanya. Perilaku kendaraan yang satu merk saja bisa berbeda-beda baik dari cara setting maupun karakteristik akibat penggunaan. Oleh karena itu, selalu diingat bahwa kita harus mengenal karakteristik setiap kendaraan yang kita pakai. Begitu juga, kita harus tahu persis tipikal kendaraan kita sendiri. Apalagi jika kita akan menggunakan merk dan tipe berbeda atau pinjam kendaraan orang lain, kenalilah dahulu settingan mesin, konstruksi gigi, setelan rem, setelan tekanan angin, setelan kopling, dan lain-lain. Selain itu juga, salah satu yang harus kita sadari : KENALI BATAS SKILL KITA SENDIRI, sehingga pada saat kita berada di trek basah, trek licin, dan lain-lain, kita bisa mengendalikan motor yang kita tunggangi.
H. Strategi Mental Tidak Perlu.
Salah satu kekeliruan terbesar biker adalah soal MENTAL. Semua skill bisa kita pelajari dan dilatih di tempat latihan atau kursus, tetapi pada saat mengendarai di jalan umum yang sesungguhnya, persoalan yang terbesar adalah MENTAL. Artinya, mengambil keputusan menyalip, tidak menyalip, mengurangi kecepatan, mengatur jarak, dan lain-lain adalah masalah mental, bukan skill. Maka, pastikan kita tidak mengendarai dalam keadaan kalap, emosional. Secara medis, jika kita tidak dalam keadaan segar bugar mental kita, maka stimulan yang kita dapatkan, akan dialirkan langsung ke arah sensor motorik tanpa dikendalikan oleh otak. Dalam keadaan seperti ini, keputusan yang salah menyebabkan bahaya yang lebih besar. Oleh karena itu, biasakan kita menguasai mental dan "tidak panasan" dalam berkendara. Jika dalam keadaan normal, maka stimulan akan ditangkap sensor, lalu ke otak, dianalisa, baru ke saraf motorik dan ke otot kita untuk menggerakan. Oleh karena itu, kewaspadaan bukan karena sekadar kehati-hatian, tetapi karena strategi mental kita sendiri.
I. Siapkan Semua Perlengkapan Surat-surat Motor.
Ini penting. Secara psikologis, jika kita memiliki surat-surat lengkap seperti STNK, SIM, plat nomer yang update, maka kita tidak terbebani untuk kucing-kucingan. Kita sudah merasa yakin bahwa apa yang kita lakukan adalah benar. Hindari penggunaaan kendaraan "baleng" alias melanggar hukum.
J. Kecepatan/Akselerasi Kendaraan Lain Lebih Lambat dari Saya
Hal ini juga kekeliruan besar, artinya, pada dasarnya, banyak sekali orang mengendarai baik motor maupun mobil tanpa sanggup mengukur kecepatan dan akselerasi orang lain dengan baik. Hal ini menyebabkan timing pada saat menyalip tidak pas. Kadang, ada orang yang tidak sadar dan nekat menyalip orang lain padahal mobil di depannya memacu dengan kencang. Akibatnya, KESELAMATAN KITA TERGANTUNG KEBAIKAN DAN KECEPTAN ORANG LAIN DALAM MENGEREM KENDARAANNYA. Betapa berbahayanya kita mempertaruhkan nyawa kita. Apakah kita tidak sadar hal ini? Biasakanlah untuk melatih dan mengukur kecepatan kendaraan lain. Salah satu latihan yang harus sering dilakukan adalah MENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN YANG TERLIHAT DI SPION. Umumnya, lebih mudah mengukur kendaraan dari arah depan, tetapi tidak mudah mengukur dari arah belakang.
K. Semua Orang Sama Seperti Saya.
Ini adalah bagian terakhir dari list kekeliruan yang paling besar. Kita harus menyadari bahwa di jalan raya, semua orang tidak memiliki skill yang sama dengan kita. Pada umumnya, orang tidak mengetahui teknik yang baik dalam mengerem. Umumnya, orang mengerem hanya dengan rem belakang. Hal ini harus disadari sehingga anda tidak perlu mengendalikan motor seperti di race sirkuit. Sebagian besar tidak memiliki skill itu sehingga kita harus memberi ruang kepada orang lain agar bisa bergerak dengan baik tanpa menyusahkan orang lain.
19 Agustus 2010 pukul 21.09
haloo, boleh minta ijin share artikelnya brads, saya rasa artikel ini bagus sekali untuk lebih disosialisasikan. saya akan tetap mencantumkan sumber url (link ke blog post ini) jika diperkenankan.
terimakasih
salam kenal
admin http://jhtc.info